- Saya ingin lulus tepat waktu dengan nilai terbaik,
- Kemudian bekerja di Direktorat Perpajakan
- Menabung dan mengumpulkan modal untuk membuka usaha sendiri
- Saya ingin buka usaha seperti peternakan , transportasi , dan rumah makan.
Minggu, 12 April 2015
10 TAHUN YANG AKAN DATANG
Sabtu, 11 April 2015
DIET MAYO ALA INDONESIA
Resep
Menu Diet Mayo Indonesia
Diet mayo menu makanan yang
harus anda perhatikan adalah persyaratan yang utamanya kan jangan makan garam
atau yang mengandung garam. Jadi selama kita menjalankan program diet mayo
selama 14 hari jangan sekali-kali kita mengkonsumsi makanan ber garam. Ketika
hal ini dilanggar maka kita harus mengulangnya lagi dari awal. Pada artikel
sebelumnya Resep Makanan Diet Sehat Alami
Bagaimana cara kerja "resep diet klinik mayo" ini ? Ilustrasinya adalah sebagai berikut :
Ketika kita melakukan diet mayo yang berlangsung selama 13 hari, maka garam dan air di tubuh kita mengalami proses pengeluaran dari urin dan feses. Ketika hal ini terjadi dan tubuh kita tidak mendapatkan asupan garam dan makanan yg bisa meningkatkan volum air dalam tubuh (krn penyebab gemuk salah satunya yaitu air di tubuh) maka tubuh kita akan berkurang berat badannya.
Diet program mayo clinic, dianjurkan agar sering minum air mineral. minimalnya minum air sebanyak 8 gelas setiap hari. Berdasarkan penelitian setelah melaksanakan program diet mayo clinic ini berat badan turun cukup banyak dan kondisi kimiawi dalam tubuh kita cenderung lebih baik dari sebelumnya. Minimalnya anda harus melakukan diet mayo ini satu kali dalam setahun.
Bagaimana cara kerja "resep diet klinik mayo" ini ? Ilustrasinya adalah sebagai berikut :
Ketika kita melakukan diet mayo yang berlangsung selama 13 hari, maka garam dan air di tubuh kita mengalami proses pengeluaran dari urin dan feses. Ketika hal ini terjadi dan tubuh kita tidak mendapatkan asupan garam dan makanan yg bisa meningkatkan volum air dalam tubuh (krn penyebab gemuk salah satunya yaitu air di tubuh) maka tubuh kita akan berkurang berat badannya.
Diet program mayo clinic, dianjurkan agar sering minum air mineral. minimalnya minum air sebanyak 8 gelas setiap hari. Berdasarkan penelitian setelah melaksanakan program diet mayo clinic ini berat badan turun cukup banyak dan kondisi kimiawi dalam tubuh kita cenderung lebih baik dari sebelumnya. Minimalnya anda harus melakukan diet mayo ini satu kali dalam setahun.
Diet
Mayo Menu Makanan
Diet Mayo Hari Pertama dan
Diet Mayo Hari ke 8 :
- Pagi Hari : 1 Gelas Kopi atau Teh plus
gula tapi jangan sampai menggunakan susu.
- Siang Hari : Telur rebus 2 butir dan 1
tomat + rebusan bayam
- Malam Hari : Daging bakar sebanyak 150
gram + daun selada yg dicampurkan dgn air jeruk lemon atau air jeru nipis
yang dicampur juga dengan 1 sdm minyak zaitun.
Diet Mayo Hari 2 dan Diet Mayo Hari ke 9 :
- Pagi Hari : 1 Gelas Kopi atau Teh plus
gula tapi jangan sampai menggunakan susu.
- Siang Hari : Daging bakar atau daging
rebus satu potong dan daun selada yg dicampurkan dgn air jeruk lemon atau
air jeru nipis yang dicampur juga dengan 1 sdm minyak zaitun. Tidak lupa
juga 1 buah yang segar.
- Malam Hari : Ham 2 iris atau daging ayam
yang di rebus, plus yoghurt segelas saja.
Diet Mayo Hari 3 dan Diet Mayo Hari ke 10 :
- Pagi Hari : 1 Gelas Kopi atau Teh plus
gula tapi jangan sampai menggunakan susu dan juga roti bakar satu potong
saja.
- Siang Hari : Kukusan daun seledri, tomat
1 buah dan buah segar lainnya satu buah saja.
- Malam Hari : Telur yang direbus sebanyak
2 butir, ham 2 iris atau kalau tidak ada ayam rebus, dan daun selada yg
dicampurkan dgn air jeruk lemon atau air jeru nipis yang dicampur juga
dengan 1 sdm minyak zaitun.
Diet Mayo Hari 4 dan Diet Mayo Hari ke 11 :
- Pagi Hari : 1 Gelas Kopi atau Teh plus
gula tapi jangan sampai menggunakan susu dan juga roti bakar satu potong
saja.
- Siang Hari : Rebusan telur 1 buah, jus
wortel 1 buah, dan 60 gram keju
- Malam Hari : Buah dengan ukuran kecil
sebanyak satu kaleng kecil, daun selada yg dicampurkan dgn air jeruk lemon
atau air jeru nipis yang dicampur juga dengan 1 sdm minyak zaitun, dan
yoghurt satu gelas.
Diet Mayo Hari 5 dan Diet Mayo Hari ke 12 :
- Pagi Hari : Parutan atau jus dari wortel
dengan ukuran besar, tambahkan lemon
- Siang Hari : Ikan agak besar yang
dipepes atau dibakar
- Malam Hari : Daging yang dibakar atau
direbus juga boleh satu potong saja, daun selada yg dicampurkan dgn air
jeruk lemon atau air jeru nipis yang dicampur juga dengan 1 sdm minyak
zaitun, dan kukusan daun seledri.
Diet Mayo Hari 6 dan Diet Mayo Hari ke 13 :
- Pagi Hari : 1 Gelas Kopi atau Teh plus
gula tapi jangan sampai menggunakan susu dan juga roti bakar satu potong
saja.
- Siang Hari : satu dada ayam rebus, dan
daun selada yg dicampurkan dgn air jeruk lemon atau air jeru nipis yang
dicampur juga dengan 1 sdm minyak zaitun, dan lemon
- Malam Hari : Telur rebus 2 butir saja,
dan jus wortel
Diet Mayo Hari 7 :
- Pagi Hari : Segelas teh jangan pakai
gula
- Siang Hari : Daging rebus atau daging
yang dibakar sebanyak satu potong saja, dan buah segar
- Malam Hari : Puasa, namun boleh untuk
meminum air walaupun dalam jumlah yang banyak.
Diet Mayo Hari 14 :
- Mulai normal ke menu makanan yang biasa
anda konsumsi, namun saran saya mulai saat ini anda kurangi makanan yang
mengandung banyak gula dan lemak.
Menu diet mayo indonesia ini semoga bisa membawa manfaat dalam program diet anda.Resep diet klinik mayo ini sangat terkenal di Amerika.
Sumber :
http://drozindonesiatranstv.blogspot.com/2014/10/dr-oz-resep-menu-diet-mayo-ala-indonesia.html
SISTEM EKONOMI KAPITALISME dan SOSIALISME
A. Sistem Ekonomi Sosialisme
Sosialisme adalah suatu sistem
perekonomian yang memberikan kebebasan yang cukup besar kepada setiap orang
untuk melaksanakan kegiatan ekonomi tetapi dengan campur tangan pemerintah.
Pemerintah masuk ke dalam perekonomian untuk mengatur tata kehidupan
perekonomian negara serta jenis-jenis perekonomian yang menguasai hajat hidup
orang banyak dikuasai oleh negara seperti air, listrik, telekomunikasi, gas lng,
dan lain sebagainya.
Sistem ekonomi sosialisme
adalah suatu sistem ekonomi dengan kebijakan atau teori yang bertujuan untuk
memperoleh suatu distribusi yang lebih baik dengan tindakan otoritas
demokratisasi terpusat dan kepadanya perolehan produksi kekayaan yang lebih
baik daripada yang kini berlaku sebagaimana yang diharapkan.
Sistem Sosialis ( Socialist
Economy) berpandangan bahwa kemakmuran individu hanya mungkin tercapai bila
berfondasikan kemakmuran bersama. Sebagai Konsekuensinya, penguasaan individu
atas aset-aset ekonomi atau faktor-faktor produksi sebagian besar merupakan
kepemilikan sosial.
Prinsip Dasar Ekonomi
Sosialisme
·
Pemilikan harta oleh negara
·
Kesamaan ekonomi
·
Disiplin Politik
Ciri-ciri Ekonomi Sosialisme:
1.
Lebih mengutamakan kebersamaan (kolektivisme).
2.
Peran pemerintah sangat kuat
3.
Sifat manusia ditentukan oleh pola produksi
B.
Sistem Ekonomi Kapitalisme
Kapitalisme adalah
sistem perekonomian yang memberikan kebebasan secara penuh kepada setiap orang
untuk melaksanakan kegiatan perekonomian seperti memproduksi baang, manjual
barang, menyalurkan barang dan lain sebagainya. Dalam sistem ini pemerintah
bisa turut ambil bagian untuk memastikan kelancaran dan keberlangsungan
kegiatan perekonomian yang berjalan, tetapi bisa juga pemerintah tidak ikut
campur dalam ekonomi.
Dalam perekonomian
kapitalisme setiap warga dapat mengatur nasibnya sendiri sesuai dengan
kemampuannya. Semua orang bebas bersaing dalam bisnis untuk memperoleh laba
sebesar-besarnya. Semua orang bebas malakukan kompetisi untuk memenangkan
persaingan bebas dengan berbagai cara.
Ciri-ciri sistem
ekonomi Kapitalisme :
1.
Pengakuan yang luas
atas hak-hak pribadi
2.
Perekonomian diatur
oleh mekanisme pasar
3.
Manusia dipandang
sebagai mahluk homo-economicus, yang selalu mengejar kepentingann (keuntungan)
sendiri
4.
Paham individualisme
didasarkan materialisme, warisan zaman Yunani Kuno (disebut hedonisme)
Perbedaan
Konsep Ekonomi Kapitalisme, dan Sosialisme
Konsep
|
Kapitalisme
|
Sosialisme
|
Sumber kekayaan
|
Sumber kekayaan sangat langka(
scarcity of resources)
|
Sumber kekayaan sangat langka(
scarcity of resources)
|
Kepemilikan
|
Setiap pribadi di bebaskan untuk
memiliki semua kekayaan yang di peroleh nya
|
Sumber kekayaan di dapat dari
pemberdayaan tenaga kerja (buruh)
|
Tujuan Gaya hidup perorangan
|
Kepuasan pribadi
|
Ke setaraan penghasilan di antara
kaum buruh
|
Jadi, tabel di atas
menerangkan 2 konsep sistem per ekonomian yaitu: Kapitalisme, dan Sosialisme.
Konsep dari ekonomi
kapitalisme sumber kekayaan itu sangat langka dan harus di peroleh dengan cara
bekerja keras di mana setiap perorangan boleh memiliki kekayaan yang tiada
batas, untuk mencapai tujuan hidupnya. Dalam sistim ekonomi kapitalisme
perusahaan di miliki oleh perorangan. Terjadi nya pasar (market) dan terjadinya
demand and supply adalah ciri khas dari ekonomi kapitalisme. Keputusan yang
diambil atas isu yang terjadi seputar masalah ekonomi sumbernya adalah dari
kalangan kelas bawah yang membawa masalah tersebut ke level yang lebih atas.
Dan konsep ekonomi
sosialisme, sumber kekayaan itu sangat langka dan harus di peroleh lewat
pemberdayaan tenaga kerja (buruh), di semua bidang, pertambangan, pertanian,
dan lainnya. Dalam sistem Sosialisme, semua Bidang usaha dimiliki dan
diproduksi oleh Negara. Tidak terciptanya market (pasar) dan tidak terjadinya
supply dan demand, karena Negara yang menyediakan semua kebutuhan rakyatnya
secara merata. Perumusan masalah dan keputusan di tangani langsung oleh
negara.
sumber :
SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA
Indonesia adalah negara yang memiliki letak geografis yang sangat
strategis, karena berada di antara dua benua (Asia dan Eropa) serta dua samudra
(Pasifik dan Hindia), sebuah posisi yang strategis dalam jalur pelayaran
perdagangan antar benua. Perdagangan saat itu mengenal sebutan jalur sutra
laut, yaitu jarur dari Tiongkok dan Indonesia yang melalui Selat Malaka menuju
ke India. Perdagangan laut antara India, Tiongkok, dan Indonesia dimulai pada
abad pertama sesudah masehi, demikian juga hubungan Indonesia dengan
daerah-daerah di Barat (Kekaisaran Romawi). Perdagangan di masa
kerajaan-kerajaan tradisional disebut oleh Van Leur mempunyai sifat kapitalisme
politik, dimana pengaruh raja-raja dalam perdagangan itu sangat besar. Misalnya
di masa Sriwijaya, saat perdagangan internasional dari Asia Timur ke Asia Barat
dan Eropa, mencapai zaman keemasannya. Raja-raja dan para bangsawan mendapatkan
kekayaannya dari berbagai upeti dan pajak. Tak ada proteksi terhadap jenis
produk tertentu, karena mereka justru diuntungkan oleh banyaknya kapal yang
lewat di daerah mereka.
Sejarah Perekonomian Indonesia dapat dikelompokkan menjadi 4 masa,
yaitu:
1. Masa Sebelum Kemerdekaan
Daya tarik Indonesia akan sumber daya alam dan rempah-rempah
membuat bangsa-bangsa Eropa berbondong-bondong datang untuk menguasai
Indonesia. Sebelum merdeka setidaknya ada 4 negara yang pernah menjajah
Indonesia, diantaranya adalah Portugis, Belanda, Inggris, dan Jepang.
Pada masa penjajahan Portugis, perekonomian Indonesia tidak banyak
mengalami perubahan dikarenakan waktu Portugis menjajah tidaklah lama
disebabkan kekalahannya oleh Belanda untuk menguasai Indonesia, sehingga belum
banyak yang dapat diberlakukan kebijakan.
Dalam masa penjajahan Belanda selama 350 tahun Belanda melakukan
berbagai perubahan kebijakan dalam hal ekonomi, salah satunya dengan
dibentuknyaVereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC). Belanda memberikan wewenang
untuk mengatur Hindia Belanda dengan tujuan menghindari persaingan antar sesama
pedagang Belanda, sekaligus untuk menyaingi perusahaan imperialis lain seperti
EIC milik Inggris.
Untuk mempermudah aksinya di Hindia Belanda, VOC diberi hak
Octrooi, yang antara lain meliputi :
a. Hak mencetak uang
b. Hak mengangkat dan memberhentikan pegawai
c. Hak menyatakan perang dan damai
d. Hak untuk membuat angkatan bersenjata sendiri
e. Hak untuk membuat perjanjian dengan raja-raja
a. Hak mencetak uang
b. Hak mengangkat dan memberhentikan pegawai
c. Hak menyatakan perang dan damai
d. Hak untuk membuat angkatan bersenjata sendiri
e. Hak untuk membuat perjanjian dengan raja-raja
Hak-hak itu seakan melegalkan keberadaan VOC sebagai “penguasa”
Hindia Belanda. Namun walau demikian, tidak berarti bahwa seluruh ekonomi
Nusantara telah dikuasai VOC.
Kenyataannya, sejak tahun 1620, VOC hanya menguasai komoditi-komoditi ekspor sesuai permintaan pasar di Eropa, yaitu rempah-rempah.
Kenyataannya, sejak tahun 1620, VOC hanya menguasai komoditi-komoditi ekspor sesuai permintaan pasar di Eropa, yaitu rempah-rempah.
Namun pada tahun 1795, VOC dibubarkan karena dianggap gagal dalam
mengeksplorasi kekayaan Hindia Belanda. Kegagalan itu nampak pada defisitnya
kas VOC, yang antara lain disebabkan oleh :
a. Peperangan yang terus-menerus dilakukan oleh VOC dan memakan
biaya besar
b.Penggunaan tentara sewaan membutuhkan biaya besar
c.Korupsi yang dilakukan pegawai VOC sendiri
d.Pembagian dividen kepada para pemegang saham, walaupun kas defisit
b.Penggunaan tentara sewaan membutuhkan biaya besar
c.Korupsi yang dilakukan pegawai VOC sendiri
d.Pembagian dividen kepada para pemegang saham, walaupun kas defisit
Cultuurstelstel (sistem tanam paksa) mulai diberlakukan pada tahun 1836 atas inisiatif Van Den Bosch
dengan tujuan memproduksi berbagai komoditi yang diminta di pasar dunia. Sistem
tersebut sangat menguntungkan Belanda namun semakin menyiksa pribumi. Sistem
ini merupakan pengganti sistem landrent dalam rangka memperkenalkan penggunaan
uang pada masyarakat pribumi. Masyarakat diwajibkan menanam tanaman komoditas
ekspor dan menjual hasilnya ke gudang-gudang pemerintah untuk kemudian dibayar
dengan harga yang sudah ditentukan oleh pemerintah. Cultuurstelstel melibatkan
para bangsawan dalam pengumpulannya, antara lain dengan memanfaatkan tatanan
politik Mataram–yaitu kewajiban rakyat untuk melakukan berbagai tugas dengan
tidak mendapat imbalan–dan memotivasi para pejabat Belanda dengan cultuurprocenten
(imbalan yang akan diterima sesuai dengan hasil produksi yang masuk gudang).
Bagi masyarakat pribumi, sudah tentu cultuurstelstel amat memeras keringat dan darah mereka, apalagi aturan kerja rodi juga masih diberlakukan. Namun segi positifnya adalah, mereka mulai mengenal tata cara menanam tanaman komoditas ekspor yang pada umumnya bukan tanaman asli Indonesia, dan masuknya ekonomi uang di pedesaan yang memicu meningkatnya taraf hidup
Bagi masyarakat pribumi, sudah tentu cultuurstelstel amat memeras keringat dan darah mereka, apalagi aturan kerja rodi juga masih diberlakukan. Namun segi positifnya adalah, mereka mulai mengenal tata cara menanam tanaman komoditas ekspor yang pada umumnya bukan tanaman asli Indonesia, dan masuknya ekonomi uang di pedesaan yang memicu meningkatnya taraf hidup
Sistem Ekonomi Pintu Terbuka (Liberal) terjadi karena adanya desakkan kaum Humanis Belanda yang
menginginkan perubahan nasib warga pribumi kearah yang lebih baik dengan
mendorong pemerintah Belanda mengubah kebijakkan ekonominya. Dibuatlah
peraturan-peraturan agrarian yang baru, yang antara lain mengatur tentang
penyewaan tanah pada pihak swasta untuk jangka 75 tahun dan aturan tentang
tanah yang boleh disewakan dan yang tidak boleh. Pada akhirnya, sistem ini
bukannya meningkatkan kesejahteraan pribumi, tapi malah menambah penderitaan,
terutama bagi para kuli kontrak yang tidak diperlakukan layak.
Inggris berusaha merubah pola pajak hasil bumi yang telah hampir
dua abad diterapkan oleh Belanda, dengan menerapkan Landrent (pajak tanah). Selain itu, dengan landrent,
maka penduduk pribumi akan memiliki uang untuk membeli barang produk Inggris
atau yang diimpor dari India. Inilah imperialisme modern yang menjadikan tanah
jajahan tidak sekedar untuk dieksplorasi kekayaan alamnya, tapi juga menjadi
daerah pemasaran produk dari negara penjajah.
Pemerintah militer Jepang menerapkan kebijakan pengerahan sumber
daya ekonomi untuk mendukung gerak maju Jepang dalam Perang Pasifik. Akibatknya
terjadi perombakan besar-besaran dalam struktur ekonomi masyarakat.
Kesejahteraan merosot tajam dan terjadi bencana kekurangan pangan, karena produksi
bahan makanan untuk memasok pasukan militer dan produksi minyak jarak untuk
pelumas pesawat tempur menempati prioritas utama.
2. Masa Orde
Lama
a) Masa Pasca Kemerdekaan
(1945-1950)
Keadaan ekonomi keuangan pada masa awal kemerdekaan amat buruk
karena inflasi yang disebabkan oleh beredarnya lebih dari satu mata uang secara
tidak terkendali. Pada Oktober 1946 pemerintah RI mengeluarkan ORI (Oeang
Republik Indonesia) sebagai pengganti uang Jepang. Namun adanya blokade ekonomi
oleh Belanda dengan menutup pintu perdagangan luar negeri mengakibatkan
kekosongan kas negara.
Dalam menghadapi krisis ekonomi-keuangan, pemerintah menempuh
berbagai kegiatan, diantaranya :
·
Pinjaman Nasional, menteri keuangan Ir. Soerachman dengan
persetujuan Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat (BPKNIP) mengadakan
pinjaman nasional yang akan dikembalikan dalam jangka waktu 40 tahun.
·
Hubungan dengan Amerika, Banking and Trade Coorporation (BTC)
berhasil mendatangkan Kapal Martin Behrman di pelabuhan Ciberon yang mengangkut
kebutuhan rakyat, namun semua muatan dirampas oleh angkatan laut Belanda.
·
Konferensi Ekonomi, Konferensi yang membahas mengenai peningkatan
hasil produksi pangan, distribusi bahan makanan, sandang, serta status dan
administrasi perkebunan asing.
·
Rencana Lima Tahunan (Kasimo Plan), memberikan anjuran
memperbanyak kebun bibit dan padi ungul, mencegah penyembelihan hewan-hewan
yang membantu dalam pertanian, menanami tanah terlantar di Sumatra, dan
mengadakan transmigrasi.
·
Keikutsertaan Swasta dalam Pengembangan Ekonomi Nasional,
mengaktifkan dan mengajak partisipasi swasta dalam upaya menegakkan ekonomi
pada awal kemerdekaan.
·
Nasionalisasi de Javasche Bank menjadi Bank Negara Indonesia,
·
Sistem Ekonomi Gerakan Benteng (Benteng Group)
·
Sistem Ekonomi Ali-Baba
b) Masa Demokrasi Liberal
(1950-1957)
Perekonomian diserahkan sepenuhnya pada pasar, padahal pengusaha
pribumi masih belum mampu bersaing dengan pengusaha non-pribumi. Pada akhirnya
hanya memperburuk kondisi perekonomian Indonesia.
Usaha-usaha yang dilakukan untuk mengatasinya antara lain:
·
Gunting Syarifuddin, yaitu pemotongan nilai uang untuk mengurangi
jumlah uang yang beredar agar tingkat harga turun
·
Program Benteng (Kabinet Natsir), yaitu menumbuhkan wiraswasta
pribumi agar bisa berpartisipasi dalam perkembangan ekonomi nasional
·
Pembatalan sepihak atas hasil-hasil KMB, termasuk pembubaran Uni
Indonesia-Belanda.
c) Masa Demokrasi Terpimpin
(1959-1967)
Sebagai akibat Dekrit Presiden 5 Juli 1959, maka Indonesia
menjalankan sistem demokrasi terpimpin dan struktur ekonomi Indonesia menjurus
pada sistem etatisme (segalanya diatur pemerintah). Namun lagi-lagi sistem ini
belum mampu memperbaiki keadaan ekonomi Indonesia. Akibatnya adalah :
·
Devaluasi menurunkan nilai uang dan semua simpanan di bank diatas
25.000 dibekukan
·
Pembentukan Deklarasi Ekonomi (Dekon) untuk mencapai tahap ekonomi
sosialis Indonesia dengan cara terpimpin
·
Kegagalan dalam berbagai tindakan moneter
3. Masa Orde
Baru
Pada awal orde baru, stabilitas ekonomi dan politik menjadi
prioritas utama. Program pemerintah berorintasi pada pengendalian inflasi,
penyelamatan keuangan negara dan pengamanan kebutuhan pokok rakyat. Setelah
melihat pengalaman masa lalu, dimana dalam sistem ekonomi liberal ternyata
pengusaha pribumi kalah bersaing dengan pengusaha nonpribumi dan sistem
etatisme tidak memperbaiki keadaan, maka dipilihlah sistem ekonomi campuran
dalam kerangka sistem ekonomi demokrasi pancasila. Ini merupakan praktek dari
salah satu teori Keynes tentang campur tangan pemerintah dalam perekonomian
secara terbatas.
Kebijakan ekonominya diarahkan pada pembangunan di segala bidang,
tercermin dalam 8 jalur pemerataan : kebutuhan pokok, pendidikan dan kesehatan,
pembagian pendapatan, kesempatan kerja, kesempatan berusaha, partisipasi wanita
dan generasi muda, penyebaran pembangunan, dan peradilan. Semua itu dilakukan
dengan pelaksanaan pola umum pembangunan jangka panjang (25-30 tahun) secara
periodik lima tahunan yang disebut Pelita.
Hasilnya, pada tahun 1984 Indonesia berhasil swasembada beras,
penurunan angka kemiskinan, perbaikan indikator kesejahteraan rakyat seperti
angka partisipasi pendidikan dan penurunan angka kematian bayi, dan
industrialisasi yang meningkat pesat. Pemerintah juga berhasil menggalakkan
preventive checks untuk menekan jumlah kelahiran lewat KB.
Namun dampak negatifnya adalah kerusakan serta pencemaran
lingkungan hidup dan sumber-sumber daya alam, perbedaan ekonomi antar daerah,
antar golongan pekerjaan dan antar kelompok dalam masyarakat terasa semakin
tajam, serta penumpukan utang luar negeri. Disamping itu, pembangunan
menimbulkan konglomerasi dan bisnis yang sarat korupsi, kolusi dan nepotisme.
Pembangunan hanya mengutamakan pertumbuhan ekonomi tanpa diimbangi kehidupan
politik, ekonomi, dan sosial yang adil.
Sehingga meskipun berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi, tapi
secara fundamental pembangunan nasional sangat rapuh. Akibatnya, ketika terjadi
krisis yang merupakan imbas dari ekonomi global, Indonesia merasakan dampak
yang paling buruk. Harga-harga meningkat secara drastis, nilai tukar rupiah
melemah dengan cepat, dan menimbulkan berbagai kekacauan di segala bidang,
terutama ekonomi.
4. Masa Orde
Reformasi
Orde reformasi dimulai saat kepemimpinan presiden BJ.Habibie,
namun belum terjadi peningkatan ekonomi yang cukup signifikan dikarenakan masih
adanya persoalan-persoalan fundamental yang ditinggalkan pada masa orde baru.
Kebijakan yang menjadi perhatian adalah cara mengendalikan stabilitas politik.
Sampai pada masa kepemimipinan presiden Abdurrahman Wahit, Megawati
Soekarnoputri, hingga sekarang masa kepemimpinan presiden Susilo Bambang
Yudhoyono pun masalah-masalah yang diwariskan dari masa orde baru masih belum
dapat diselesaikan secara sepenuhnya. Bisa dilihat dengan masih adanya KKN,
inflasi, pemulihan ekonomi, kinerja BUMN, dan melemahnya nilai tukar rupiah
yang menjadi masalah polemik bagi perekonomian Indonesia.
Masa Kepemimpinan Megawati Soekarnoputri
Masalah yang mendesak untuk dipecahkan adalalah pemulihan ekonomi
dan penegakan hukum. Kebijakan yang dilakukan untuk mengatasi persoalan ekonomi
antara lain :
a. Meminta penundaan utang sebesar
US$ 5,8 Milyar pada pertemuan paris Club ke-3 dan mengalokasikan pemabayaran
utang luar negri sebesar 116,3 Trilliun.
b. Kebijakan privatisasi BUMN. Privatisasi
yaitu menjual perusahaan negara di dalam periode krisis dengan tujuan
melindungi perusahaan negara dari intervensi kekuatan-kekuatan politik dan
mengurangi beban negara. Penjaualan tersebut berhasil menaikan partumbuhan
ekonomi Indonesia menajadi 4,1%. Namun kebijakan ini menibulkan kontroversi
yaitu BUMN yang di privatisasikan dijual pada perusahaan asing.
Masa kepemimpinan Bapak Susilo Bambang Yudhoyono
Kebijakan kontroversial pertama Presiden Yudhoyono adalah
mengurangi subsidi BBM, yang dilatarbelakangi oleh naiknya harga minyak dunia.
Anggaran subsidi BBM dialihkan ke subsidi sektor pendidikan dan kesehatan,
serta bidang-bidang yang mendukung peningkatan kesejahteraan masyrakat.
Kemudian muncul pula kebijakan kontroversial yang kedua yakni BLT bantuan
langsung tunai bagi masyarakat miskin. Namun kebanyakan BLT tidak sampai
ke tangan yang berhak, dan pembagaiannya juga banyak menimbulkan masalah
sosial. Kebijkan yang ditempuh untuk meningkatkan pendapatan perkapita adalah
mengandalkan pembangunan infrastruktur summit pada bulan 2006 lalu, yang
mempertemukan para investor dengan kepala-kepala daerah. Dengan semakin banyak
investasi asing di Indonesia, diharapakan jumlah kesempatan kerja juga akan
bertambah. Pada pertengahan bulan oktober 2006 Indonesia melunasi seluruh sisa
hutang pada IMF sebesar 3,2 Miliar dolar AS. Harapan kedepannya adalah Indonesia
tidak lagi mengikuti agenda-agenda IMF dalam menentukan kebijakan dalam negeri.
Sistem Perekonomian Indonesia Saat Ini :
Sebagian orang berpendapat bahawa sistem yang digunakan sekarang
lebih condong ke barat atau disebut sistem ekonomi liberal/kapitalis, sistem
yang membebaskan segala macam bentuk kegiatan ekonomi. Pemerintah tak ada
urusan dengan ekonomi yang dilakukan oleh rakyat. Mereka semua mendapat hak
yang sama untuk berkreatifitas tak ada larangan. Intinya adalah sistem ini
semua bebas melakukan apa saja sehingga tak mengherankan kaum pemodal atau
kapital menjadi kaum yang super power pada sistem ekonomi sehingga membuat yang
miskin semakin miskin, eksploitasi besar-besaran terhadap sumber daya alam,
kesenjangan sosial, itulah yang terjadi pada perekonomian Indonesia. Sistem
ekonomi liberal atau kapitalis yang tidak lama lagi akan menuju neo-liberal.
Indikasi sistem perekonomian Indonesia diarahkan untuk mengikuti mekanisme
pasar disamping dominasi kekuatan korporasi swasta yang semakin menguat. Sistem
neo-liberal ini semakin subur manakala bola salju globalisasi semakin memasuki
berbagai sendi-sendi kehidupan. Semula globalisasi masih terkait dengan bidang
informasi dan komunikasi, namun bola salju globalisasi semakin membesar dan
menggulung bidang lainnya termasuk sektor ekonomi,politik. Contohnya saja Harga
BBM sudah didesak agar secara bertahap mengikuti harga internasional. Di
Indonesia sendiri dapat dihitung para konglomerat yang menguasai perekonomian,
itu hanya ada segelintir orang saja. Kondisi ini terjadi sebagai konsekuesi
kita menganut sistem kapitalis. Sebenarnya sistem inilah yang dijalan kan di
Indonesia walaupun pemerintah tidak mengakuinya secara terbuka.
Masuknya Sistem tersebut dapat kita lihat dari beberapa
Indikator yaitu :
a. Dihapusnya berbagai subsidi untuk masyarakat secara bertahap, sehingga harga barang barang strategis ditentukan sepenuhnya oleh mekanisme pasar.
b. Nilai Kurs rupiah tidak boleh dipatok dengan kurs tetap, sehingga besar kecilnya kurs rupiah akan ditentukan oleh mekanisme pasar.
c. Perusahaan BUMN mulai beralih ke pihak swasta, sehingga peran pemerintah semakin berkurang.
d. Keikutsertaan bangsa Indonesai dalam kancah WTO dan perjanjian GATT yang semakin menunjukan komitmen bangsa Indonesia dalam tata liberalisme dunia.
a. Dihapusnya berbagai subsidi untuk masyarakat secara bertahap, sehingga harga barang barang strategis ditentukan sepenuhnya oleh mekanisme pasar.
b. Nilai Kurs rupiah tidak boleh dipatok dengan kurs tetap, sehingga besar kecilnya kurs rupiah akan ditentukan oleh mekanisme pasar.
c. Perusahaan BUMN mulai beralih ke pihak swasta, sehingga peran pemerintah semakin berkurang.
d. Keikutsertaan bangsa Indonesai dalam kancah WTO dan perjanjian GATT yang semakin menunjukan komitmen bangsa Indonesia dalam tata liberalisme dunia.
Dampak positif yang di timbulkan dari sistem kapitalis ini yaitu
dari aspek permodalan, kita dapat dengan mudah mendapatkan modal dengan cepat
dari investor asing sedangkan dampak negatif dari sistem ini banyak terjadi
masalah-masalah seperti pengangguran, kemiskinan, krisis ekonomi dan hutang
luar negeri yang tinggi.
Namun meskipun demikian, bagi saya pribadi perekonomian Indonesia
bisa dikatakan cukup memperlihakan peningkatan yang bisa dibanggakan. Terlihat
pada saat terjadi krisis global, dimana banyak negara di dunia mengalami krisis
namun tidaklah demikian di Indonesia. Indonesia masih bisa bertahan dari krisis
ekonomi. Walaupun masih dapat bertahan, sudah seharusnyalah pemerintah dan
seluruh rakyat Indonesia sadar untuk memperbaiki perekonomian Indonesia yang
lebih baik lagi dengan memberantas KKN, memangkas pengeluaran pemerintah,
membuka lapangan pekerjaan, dan lebih memperhatian rakyat demi terciptanya
kesejahteraan masyarakat Indonesia. Pada intinya kerjasamalah yang dibutuhkan
bangsa ini untuk mewujudkan tujuan tersebut.
II. PARADIGMA PEMBANGUNAN PEREKONOMIAN INDONESIA
Paradigma pembangunan perekonomian adalah kerangka keyakinan yang
digunakan sebagai pedoman untuk melihat suatu persoalan dan bagaimana
melaksanakan pembangunan perekonomian.
Di awali pada 1997, terjadi peristiwa reformasi yang menyebabkan
perekonomian luluh lantak hingga mencapai titik terendah dalam sejarah
perekonomian bangsa. Luluh lantaknya perekonomian pada masa ini, hampir
menyebabkan terpecah Indonesia menjadi negara Balkan.
Sejalan dengan reformasi Indonesia, perekonomian Indonesia pun
bereformasi dari sistem perekonomian otoriter menjadi demokrasi, dari
perekonomian sentralisasi menjadi desentralisasi. Sampai 2004, walaupun belum
menunjukkan kepulihan total, perekonomian Indonesia mulai merangkak perlahan
menuju kondisi yang lebih baik. Hampir seluruh pendapatan negara pada waktu itu
digunakan untuk membayar hutang. Tingkat kemiskinan dan penganguran meningkat
tajam. Visi 2025 sebagai paradigma baru perekonomian Indonesia, akan lebih
berkonsentrasi pada perekonomian yang berbasis nasional dan sumber daya alam.
Masalah Pokok dalam Pembangunan Perekonomian Indonesia :
A. Pengangguran
1. Pengertian Pengangguran
Pengangguran atau tuna karya adalah
istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja,
bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang
berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan
karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan
jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali
menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya
pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga
dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan
cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang
dinyatakan dalam persen. Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus
mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat
kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat
menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya.
Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik keamanan dan sosial
sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang
adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara. Di negara-negara berkembang
seperti Indonesia, dikenal istilah “pengangguran
terselubung” di mana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan tenaga
kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang.
2. Jenis & Macam Pengangguran
Ø Berdasarkan Jam Kerja
Berdasarkan jam kerja, pengangguran dikelompokkan menjadi 3 macam:
·
Pengangguran Terselubung (Disguised Unemployment) adalah
tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu.
·
Setengah Menganggur (Under Unemployment) adalah tenaga
kerja yang tidak bekerja secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan,
biasanya tenaga kerja setengah menganggur ini merupakan tenaga kerja yang
bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu.
·
Pengangguran Terbuka (Open Unemployment) adalah tenaga
kerja yang sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Pengganguran jenis ini
cukup banyak karena memang belum mendapat pekerjaan padahal telah berusaha
secara maksimal.
Ø Berdasarkan Penyebab Terjadinya
Berdasarkan penyebab terjadinya, pengangguran dikelompokkan
menjadi 7 macam:
·
Pengangguran Friksional (frictional unemployment)
Pengangguran friksional adalah pengangguran yang sifatnya
sementara yang disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi geografis
antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerna penganggur yang mencari
lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka
lapangan kerja. Semakin maju suatu perekonomian suatu daerah akan meningkatkan
kebutuhan akan sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang lebih baik dari
sebelumnya.
·
Pengangguran Konjungtural (cycle unemployment)
Pengangguran konjungtoral adalah pengangguran yang diakibatkan
oleh perubahan gelombang (naik-turunnya) kehidupan perekonomian/siklus ekonomi.
·
Pengangguran Struktural (structural unemployment)
Pengangguran struktural adalah pengangguran yang diakibatkan oleh
perubahan struktur ekonomi dan corak ekonomi dalam jangka panjang. Pengangguran
struktural bisa diakibatkan oleh beberapa kemungkinan, seperti:
1. Akibat permintaan berkurang
2. Akibat kemajuan dan pengguanaan
teknologi
3. Akibat kebijakan pemerintah
·
Pengangguran Musiman (seasonal Unemployment)
Pengangguran musiman adalah keadaan menganggur karena adanya
fluktuasi kegiaan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan seseorang harus
nganggur. Contohnya seperti petani yang menanti musim tanam, pedagang durian yang menanti musim durian.
·
Pengangguran Siklikal
Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang menganggur akibat
imbas naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah
daripada penawaran kerja.
·
Pengangguran Teknologi
Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang terjadi akibat
perubahan atau penggantian tenaga manusia menjadi tenaga mesin-mesin.
·
Pengangguran Siklus
Pengangguran siklus adalah pengangguran yang diakibatkan oleh menurunnya
kegiatan perekonomian karena terjadi resesi. Pengangguran siklus disebabkan
oleh kurangnya permintaan masyarakat (aggrerate
demand).
3. Kebijakan Pemerintah Mengatasi Pengangguran
·
Mengatasi masalah kependudukan dengan mengendalikan pertumbuhan penduduk,
·
Mendukung terciptanya peningkatan kegiatan ekonomi yang diharapkan
membuka peluang dan kesempatan kerja lebih banyak,
·
Memperbanyak pusat pelatihan kerja dan memberi kemudahan
pengelolahan sekolah kejuruan,
·
Membuka kesempatan dan lapangan kerja di daerah yang kurang
berkembang kegiatan ekonominya,
·
Menggalakkan ekspor jasa berupa tenaga kerja ke luar negeri.
B. Inflasi
1. Pengertian Inflasi
Dalam ilmu ekonomi, inflasi adalah suatu
proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu)
berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor,
antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di
pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat
adanya ketidaklancaran distribusi barang. Dengan kata lain, inflasi juga
merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi
adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga.
Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi.
Inflasi adalah indikator untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap terjadi
jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling
pengaruh-memengaruhi. Istilah inflasi juga
digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat
sebagai penyebab meningkatnya harga.
Inflasi terjadi apabila :
– Diwarnai kenaikan harga-harga komoditi secara umum.
– Dapat diketahui dan dihitung jika telah berjalan dalam kurun
waktu tertentu dan dalam wilayah tertentu.
Inflasi dapat dibagi dalam :
– Inflasi ringan jika nilainya
berkisar 0% s/d 10%
– Inflasi sedang jika nilainya
berkisar 10% s/d 30%
– Inflasi berat jika nilainya berkisar
30% s/d 100%
– Hyperinflasi jika
nilainya
> 100%
Jika dilihat dari sebab-sebab kemuculannya dibagi dalam :
·
Inflasi karena naiknya
permintaan
Inflasi karena naiknya permintaan adalah inflasi yang terjadi
karena adanya gejala naiknnya permintaan secara umum.
·
Inflasi yang terjadi karena
naiknnya biaya produksi
Inflasi ini terjadi jika kecenderungan naiknya harga lebih
diakibatkan karena naiknya biaya produksi.
·
Inflasi yang berasal dari dalam
negeri
Inflasi yang berasal dari dalam negeri adalah inflasi yang terjadi
dikarenakan peristiwa-peristiwa yang terjadi didalam negeri.
·
Inflasi yang berasal dari luar
negeri
Proses terjadinya diawali dengan masuknya komoditi impor yang
telah terkena inflasi (harga naik) dinegara asalnya.
Inflasi memang akan membawa dampak yang kurang baik bagi
beberapa aspek kegiatan ekonomi masyarakat, diantaranya :
– Pertama,
inflasi akan menjadikan turunnya pendapatan riil masyarakat yang memiliki
penghasilan tetap.
– Kedua,
inflasi menyebabkan turunnya nilai riil kekayaan masyarakat yang berbentuk kas.
– Ketiga,
inflasi akan menyebabkan nilai tabungan masyarakat menjadi turun.
– Keempat,
inflasi akan menyebabkan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi terhambat.
Beberapa sisi positif dari adanya inflasi :
– Inflasi yang terkendali menggambarkan adanya
aktivitas ekonomi dalam suatu negara.
– Inflasi terkendali merangsang masyarakat untuk terus
berusaha bekerja keras untuk meningkatkan kesejahteraannya.
2. Kebijakan Pemerintah Mengatasi Inflasi
·
Kebijakan Moneter, yaitu kebijakan yang berasal dari bank sentral
dalam mengatur jumlah uang beredar melalui instrument-instrumen moneter yang
dimiliki.
Tiga kebijakan moneter yang bisa ditempuh bank sentral:
1. Kebijakan Diskonto (discount
policy), yaitu kebijakan untuk mempengaruhi peredaran uang dengan
jalan menaikkan atau menurunkan tingkat bunga.
2. Operasi Pasar Terbuka (open
market operation), yaitu membeli dan menjual surat-surat berharga.
3. Kebijakan Persediaan Kas (cash
ratio policy), yaitu menaikkan dan menurunkan persentase persediaan
kas dari bank.
·
Kebijakan Fiskal, yaitu melalui perubahan pengeluaran dan
penerimaan pemerintah.
Dua jenis kebijakan fiscal yaitu:
1. Pengaturan Pengeluaran
Pemerintah, yaitu pemerintah harus menjaga penggunaan anggaran negara agar
sesuai dengan perencanaan agar tidak terjadi pertambahan uang beredar.
2. Peningkatan Tarif Pajak, yaitu
dengan dinaikkannya tarif pajak maka penghasilan rumah tangga akan diberikan
kepada pemerintah sehingga daya beli masyarakat atas barang dan jasa akan
berkurang.
·
Kebijakan lainnya yaitu:
1. Peningkatan Produksi, yaitu
bila produksi meningkat walaupun jumlah uang bertambah, inflasi tidak terjadi.
2. Kebijakan Upah, yaitu
menurunkan pendapatan yang siap dibelanjakan (disposable income) masyarakat.
Penurunan disposable income dilakukan dengan menaikkan pajak penghasilan.
3. Pengawasan Harga, yaitu dengan
menetapkan harga maksimal oleh pemerintah untuk menghindari kecenderungan
dinaikkannya harga oleh pengusaha.
III. SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN INDONESIA YANG MENUJU INDONESIA EMAS
Negara yang maju adalah negara yang mempunyai sistem ekonomi yang
kuat serta memiliki perencanaan pembangunan ekonomi yang terstruktur agar
mencapai pembangunan yang merata. Pengertian pembangunan ekonomi adalah
suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan
memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan
perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara dan pemerataan
pendapatan bagi penduduk suatu negara. Berikut saya coba menjelaskan
strategi-strategi pembangunan ekonomi.
A. Macam – macam Strategi Pembangunan Ekonomi
Strategi pembangunan ekonomi diberi batasan sebagai suatu tindakan
pemilihan atas faktor – faktor (variabel) yang akan dijadikan faktor / variabel
utama yang menjadi penentu jalannya proses pertumbuhan (Surono, 1993). Babarapa
strategi pembangunan ekonomi yang dapat disampaikan adalah :
1. Strategi Pertumbuhan
Strategi pembangunan ekonomi suatu negara akan terpusat pada upaya
pembentukan modal, serta bagaimana menanamkannya secara seimbang, menyebar,
terarah dan memusat, sehingga dapat menimbulkan efek pertumbuhan ekonomi.
Selanjutnya bahwa pertumbuhan ekonomi akan dinikmati oleh golongan lemah
melalui proses merambat ke bawah ( trickle – down – effect ) pendistribusian
kembali. Jika terjadi ketidak merataan hal tersebut merupakan prasyarat terciptanya
pertumbuhan ekonomi. Kritik paling keras dari strategi yang pertama ini adalah
bahwa pada kenyataan yang terjadi adalah ketidak merataan yang semakin tajam.
2. Strategi Pembangunan dengan Pemerataan
Inti dari konsep strategi ini adalah dengan ditekankannya
peningkatan pembangunan melalui teknik sosial engineering, seperti halnya
melalui penyusunan perencanaan induk, dan paket program terpadu.
3. Strategi Ketergantungan
Tidak sempurnanya konsep strategi pertama dan kedua mendorong para
ahli ekonomi mencari alternatif lain sehingga pada tahun 1965 muncul strategi
pembangunan dengan nama strategi ketergantungan. Inti dari konsep strategi
tergantungan adalah :
·
Kemiskinan di negara – negara berkembang lebih disebabkan karena
adanya ketergantungan negara tersebut dari pihak / negara lainnya.
·
Teori ketergantungan ini kemudian dikritik oleh Kothari dengan
mengatakan “Teori ketergantungan tersebut memang cukup relevan namun sayangnya
telah menjadi semacam dalih terhadap kenyataan dari kurangnya usaha untuk
membangun masyarakat sendiri (Self Development).
4. Strategi yang Berwawasan Ruang
Strategi ini dikemukakan oleh Myrdall dan Hirschman, yang
mengemukakan sebab-sebab kurang mampunya daerah miskin berkembang secepat
daerah yang lebih kaya/maju.
Menurut mereka kurang mampunya daerah miskin berkembang secepat daerah maju dikarenakan kemampuan/pengaruh menyetor dari kaya ke miskin (Spread Effects) lebih kecil daripada terjadnya aliran sumber daya dari daerah miskin ke daerah kaya (Back-wash-effects). Perbedaan pandangan kedua tokoh tersebut adalah, bahwa Myrdall tidak percaya bahwa keseimbangan daerah kaya dan miskin akan tercapai, sedangkan Hirschman percaya, sekalipun baru akan tercapai dalam jangka panjang.
Menurut mereka kurang mampunya daerah miskin berkembang secepat daerah maju dikarenakan kemampuan/pengaruh menyetor dari kaya ke miskin (Spread Effects) lebih kecil daripada terjadnya aliran sumber daya dari daerah miskin ke daerah kaya (Back-wash-effects). Perbedaan pandangan kedua tokoh tersebut adalah, bahwa Myrdall tidak percaya bahwa keseimbangan daerah kaya dan miskin akan tercapai, sedangkan Hirschman percaya, sekalipun baru akan tercapai dalam jangka panjang.
5. Strategi Pendekatan Kebutuhan Pokok
Sasarana dari strategi ini adalah menanggulangi kemiskinan secara
masal. Strategi ini selanjutnya dikembangkan oleh Organisasi Perburuhan Sedunia
(ILO) pada tahun 1975, dengan menekankan bahwa kebutuhan pokok manusia tidak
mungkin dapat dipenuhi jika pendapatan masih rendah akibat kemiskinan yang
bersumber pada pengangguran. Oleh karena itu sebaiknya usaha-usaha diarahkan
pada penciptaan lapangan kerja, peningkatan kebutuhan pokok dan sejenisnya.
B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Strategi
Pembangunan Ekonomi
Pada prinsipnya, pemilihan strategi apa yang digunakan dalam
proses pembangunan sangat dipengaruhi oleh pertanyaan ‘Apa tujuan yang hendak
dicapai?’
Jika tujuan yang hendak dicapai adalah menciptakan masyarakat yang
mandiri, maka strategi ketergantungan yang mungkin akan dipakai. Jika tujuan
yang ingin dicapai adalah pemerataan pembanguanan, maka strategi yang
berwawasan ruang-lah yang akan dipergunakan.
C.
Strategi Pembangunan Indonesia
Sebelum Orde Baru strategi pembangunan di Indonesia secara teori
telah diarahkan pada usaha pencapaian laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
Namun pada kenyataannya nampak adanya kecenderungan lebih menitik beratkan pada
tujuan-tujuan politik dan kurang memperhatikan pembangunan ekonomi. Sedangkan
pada awal Orde Baru, strategi pembangunan di Indonesia lebih diarahkan pada
tindakan pembersihan dan perbaikan kondisi ekonomi yang mendasar, terutama
usaha-usaha untuk menekan laju inflasi yang sangat tingi (Hyper Inflasi).
Strategi-strategi tersebut kemudian dipertegas dengan ditetapkan
sasaran-sasaran dan titik berat setiap Repelita, yakni:
REPELITA
I
: Meletakkan titik berat pada sektor pertanian dan industri yang mendukung
sektor pertanian meletakkan landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya.
Kebijaksanaan pada periode Pelita I:
v Peraturan Pemerintah No.16 Tahun 1970, mengenai
penyempurnaan tata niaga bidang eksport dan inport
v Peraturan Agustus 1971, mengenai devaluasi mata uang
Rupiah terhadap Dolar dengan sasaran pokok kestabilan harga bahan pokok,
peningkatan nilai ekspor, kelancaran impor, serta penyebaran barang di dalam
negeri.
REPELITA
II :
Meletakkan titik berat pada sektor pertanian dengan meningkatkan industri yang
mengolah bahan mentah menjadi bahan baku meletakkan landasan yang kuat bagi
tahap selanjutnya.
Periode ini diisi dengan kebijaksanaan mengenai pengkreditan untuk
mendorong para eksportir kecil dan menengah, disamping mendorong kemajuan
pengusaha kecil/ekonomi lemah dengan produk Kredit Investasi Kecil (KIK).
v Kebijakan Fiskal
v Kebijakan Moneter untuk menaikkan hasil produksi nasional
dan menaikkan daya saing komoditi ekspor
REPELITA
III
: Meletakkan
titik berat pada sektor pertanian menuju swasembada pangan dan meningkatkan industri
yang mengolah bahan baku menjadi barang jadi meletakkan landasan yang kuat bagi
tahap selanjutnya.
Kebijaksanaan pada periode Pelita III :
v Tata cara pelaksanaan impor dan lalu lintas devisa
v Paket kebijaksanaan imbal beli (counter purchase)
v Kebijaksanaan devaluasi dengan menurunkan nilai tukar
Rupiah terhadap Dolar
REPELITA
IV : Meletakkan
titik berat pada sektor pertanian untuk melanjutkan usaha-usaha menuju
swasembada pangan dengan meningkatkan industri yang dapat menghasilkan mesin-mesin
industri sendiri, baik industri ringan yang akan terus dikembangkan dalam
Repelita-repelita selanjutnya meletakkan landasan yang kuat bagi tahap
selanjutnya.
Kebijaksanaan pada periode Pelita IV :
v Kebijaksanaan untuk meningkatkan ekspor non-migas (INPRES
No.4 Tahun 1985)
v 6 Mei 1986 (PAKEM) mendorong sector swasta di bidang
ekspor maupun penanaman modal
v Devaluasi 1986
v 25 Oktober 1986 deregulasi di bidang perdagangan, moneter,
dan penanaman modal
v 15 Januari 1987 peningkatan efisiensi, inovasi, dan
produktivitas sektor industry dalam rangka meningkatkan ekspor non migas
v 24 Desember 1987 (PAKDES) restrukturisasi bidang ekonomi,
terutama memperlancar perijinan (deregulasi)
v 27 Oktober 1988 deregulasi untuk menggairahkan passer
modal dan menghimpun dana masyarakat guna biaya pembangunan
v 21 November 1988 (PAKNOV) deregulasi dan debirokratisasi
di bidang perdagangan dan hubungan laut
v 20 Desember 1988 (PAKDES) memberikan keleluasaan bagi
pasar modal dan perangkatnya untuk melakukan aktivitas yang lebih produktif
REPELITA
V :
Kebijaksanaan pemerintah diarahkan kepada pengawasan, pengendalian, dan upaya
kondusif guna mempersiapkan proses tinggal landas menuju rencana Pembangunan
Jangka Panjang Tahap Kedua.
D. Perencanaan Pembangunan
Adapun definisi perencanaan pembangunan, menurut Bintoro
Tjokromidjojo, manfaat perencanaan adalah :
1. Dengan adanya perencanaan
diharapkan terdapatnya suatu persyaratan kegiatan, adanya pedoman bagi
pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ditujukan kepada pencapaian tujuan
pembangunan.
2. Dengan perencanaan maka dapat
dilakukan suatu perkiraan terhadap hal-hal dalam masa pelaksanaa yang akan
dilalui.
3. Perencanaan memberikan
kesempatan untuk memilih berbagai alternatif tentang cara yang terbaik atau
kesempatan untuk memilih kombinasi cara yang terbaik.
4. Dengan perencanaan dapat
dilakukan penyusunan skala prioritas.
5. Dengan adanya rencana maka akan
ada suatu alat pengukur untuk mengadakan suatu pengawasan dan evaluasi.
6. Penggunaan dan alokasi
sumber-sumber pembangunan yang terbatas adanya secara lebih efisien dan
efektif.
7. Dengan perencanaan,
perkembangan ekonomi yang mantap atau pertumbuhan ekonomi yang terus menerus
dapat ditingkatkan.
8. Dengan perencanaan dapat
dicapai stabilitas ekonomi, menghadapi siklis konjungtur.
Dalam sejarah perkembangannya, perencanaan pembangunan ekonomi
Indonesia dibagi dalam beberapa periode, yakni :
Periode Orde Baru, dibagi dalam :
• Periode 1945 – 1950
• Periode 1951 – 1955
• Periode 1956 – 1960
• Periode 1961 – 1966
Periode Setelah Orde Baru dibagi dalam :
• Periode 1966 s/d periode stabilisasi dan rehabilitasi
• Periode Repelita I : 1969/70 – 1973/74
• Periode Repelita II : 1974/75 – 1978/79
• Periode Repelita III : 1979/80 – 1983/84
• Periode Repelita IV : 1984/85 – 1988/89
• Periode Repelita V : 1989/90 – 1993/94
Sumber
Langganan:
Postingan (Atom)