Menceritakan sebuah mimpi dari seorang
anak yang bernama Ikal dari pulau Belitong. Arai merupakan simpai keramat atau
orang terakhir yang tersisa dari klannya. Simpai keramat merupakan julukan
orang melayu. Ikal dan Arai selalu bersama sejak Arai diangkat oleh keluarga Ikal mereka seperti saudara. Walaupun
ia seorang simpai keramat, Arai begitu kuat dan berusaha tegar walaupun saat
itu ia masih kecil. Ikal dan Arai memiliki jiwa yang begitu baik saat itu
mereka membantu mak cik dengan membelikan mak cik bahan untuk membuat kue yang
dimana kue tersebut mereka yang akan menjualnya. Uang untuk membeli bahan
tersebut merupakan merupakan uang hasil bekerja mereka yang dikumpulkan. Mak
cik begitu bahagia saat menerima bahan tersebut.
Ikal dan Arai juga memiliki seorang teman
yang bernama Jimbron. Jimbron merupakan anak tertua dari tiga bersaudara.
Ibunya telah meninggal saat jimbron kelas empat SD. Dan suatu ketika saat
Jimbron pergi bersama ayahnya naik sepeda tiba – tiba ayahnya kena serangan
jantung, saat itu jimbron telah berusaha membawa ayahnya ke puskesmas tapi
terlambat. Ayah jimbron meninggal dunia dan saat itulah jimbron mulai gagap.
Jimbron begitu menyukai kuda, sehingga setiap ia berbicara dengan Ikal pasti
akan membahas tentang kuda.
Setelah tamat SMP Ikal, Arai dan Jimbron
merantau ke Magai untuk bersekolah di SMA Bukan Main karena di desa mereka
tidak ada SMA. Untuk dapat terus bersekolah mereka harus bekerja sebagai kuli
ngambat. Setiap jam 3 pagi mereka harus bangun dan menunggu perahu nerlayan
yang tambat. Selama tinggal di Magai mereka mengontrak dan setiap 2 minggu
sekali pulang, karena
letak rumah mereka dengan Magai 30 kilometer. Tak jauh dari los kontrakan
mereka ada sungai Manggar, sungai itu merupakan sungai yang beberapa tahun lalu
menjadi tempat yang begitu menyedihkan karena suatu ketika ada sebuah keluarga
yang sedang ingin pulang dari berkebun namun perahu mereka terbalik padahal dan
hanya Laksmi. Dari saat itulah disebut dengan semenanjung ayah. Jimbron suka
pada Laksmi sehingga berusaha membuat Laksmi tersenyum, tetapi usaha itu selalu
gagal.
Saat waktunya penerimaan raport ayah Ikal
pasti akan dating ke Magai untuk menerima raport Ikal dan Arai. Ia akan cuti
untuk hari itu karena merupakan hari yang begitu
istimewa, dan ia pasti menyiapkan dirinya sebaik mungkin dengan menggunakan hem
safarinya dan sepedanya serta istrinya akan menyiapkan seperti farfum dari
pandan demi untuk dating pada hari pembagian raport Ikal dan Arai. Begitu
bangganya ia saat Ikal dan Arai bisa meraih rangking 10 besar. Akan tetapi pada
suatu ketika saat itu Ikal kehilangan semangatnya untuk bersekolah karena Ikal
tau bahwa walaupun tetap bersekolah tetapi cita – citanya belum tentu tercapai.
Saat itu rangking Ikal menjadi 147, tetapi ayah nya tetap menunjukkan rasa bangganya
pada ikal. Ayahnya mau dating walaupun begitu jauh ia harus lewati untuk sampai
disekolah Ikal.
Dari saat pendaftaran masuk SMA hingga
sekarang Arai telah menyukai Nurmala segala usaha ia lakukan untuk mendapat
perhatian Nurmala tetapi selalu gagal hingga saat setelah kelulusan Arai
dibantu Jimbron dan Ikal untuk dating ke dekat rumah Nurmala dan Arai menari –
nari dengan diiringi lagu I Can’t Stop Loving You yang membuat Nurmala
tersenyum.
Saat setelah lulus Arai dan Ikal bertekad
untuk merantau ke Jawa. Ia berharap mimpi mereka tercapai. Mereka menumpang
kapal barang untuk ke Jawa. Tekad mereka begitu kuat untuk meraih cita – cita,
akan tetapi Jimbron tidak mau ikut bersama Arai dan Ikal. Jimbron hanya member
Arai dan Ikal celengan kuda putih dan hitam miliknya yang selama ini dia tabung
dengan membagi dua hasil berkerjanya. Ikal dan Arai sempat menolak tetapi
Jimbron bersikeras dan menerimanya. Mereka berhari – hari dikapal, mual pusing
mereka rasakan tetapi mereka tetap semangat karena mereka ingin sekali melihat
Pulau jawa yang mungkin bisa merubah nasib mereka.
Sesampainya di Tanjung Priok mereka
langsung turun dari kapal dan mereka bersegera menuju mencari bus menuju
Ciputat karena nahkoda telah memesan mereka dan mereka naik salah satu bus. Selama
perjalanan mereka tertidur, saat bangun penumpang bus sudah sepi. Mereka
langsung disuruh keluar dari bus dan mereka ternyata berada di Bogor. Mereka
kebingungan dan mengingat pesan ibunya untuk mencari masjid. Dan saat mereka
berjalan mereka menemukan IPB, dibelakang gedung tersebut ada kampong.
Disanalah mereka kos, keesokan harinya mereka mencari kerja. Berbulan – bulan
mereka mencari kerja, akan tetapi mereka belum saja dapat pekerjaan. Suatu
ketika mereka mendapat pekerjaan sebagai tukang fotocopy dekat kos mereka.
Selama bekerja disana Ikal dan Arai mencoba melamar kerja di POS. Ikal berhasil
lolos tes sedangkan Arai tidak. Saat Ikal pergi pelatihan ternyata Arai sudah
tidak ada dikos tersebut. Sehingga saat Ikal pulang, Ikal kebingungan mencari Arai.
Setahun kemudian Ikal diterima di UI,
sambil bekerja di POS. Akan tetapi, Ikal belum mengetahui dimana Arai berada.
Tak terasa waktu berlalu, Ikal telah menyelesaikan kuliah. Ikal berusaha
mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan kuliah. Disanalah ikal bertemu Arai yang
ternyata juga sedang ikut wawancara beasiswa itu juga. Sungguh senang Ikal
mengetahui Arai berkuliah juga di Universitas Mulawarman.
Setelah melakukan tes beasiswa, Ikal dan
Arai pulang ke belitong semmentara menunggu surat hasil tes tersebut. Disana
mereka bertemu Jimbron yang telah menikah dengan Laksmi dan telah mempunyai
anak. Beberapa hari mereka berharap adanya surat dating, suatu sore dating
tukang pos yang mengantarkan surat, Ikal dan Arai langsung ingin membuka surat
tersebut. Ikal membuka surat tersebut di damping oleh orang tuanya sedangkan
Arai membukanya sendiri di ruang tamu sambil melihat foto orang tuanya.
Ternyata mereka lulus dan diterima di tempat yang sama yaitu Universitas de
Paris, Sorbonne, Prancis.